Disadur dari buku Smart Worker (by Eddy Iskandar & Tiana S Wijono) Nabi Muhammad Saw, adalah orang yang hidup dengan penuh keprihatinan, kendati Beliau sangat hebat dengan prestasinya di bidang kewirausahaan atau ’entrepreneurship’, namun Beliau tetaplah seorang yang berakhlaq mulia dan terpuji. Karena itu alangkah baiknya umat manusia meneladani, bagaimana Beliau mencari nafkah dengan bekerja sangat rajin serta berdagang dengan semangat kejujuran. Bagaimanapun Rasulullah Saw adalah orang yang mandiri dan percaya diri. Sejak menjadi anak yatim-piatu, Beliau sudah mulai belajar dagang (entrepreneurship) dengan pamannya Abi Thalib. Hal-hal yang perlu disimak adalah : 1. Waktu muda Beliau dijuluki "Al Amin", yaitu seorang yang jujur dan yang bisa memegang amanah. Dengan sifat ini, Beliau tampil sebagai pemuda yang sukses dalam wirausaha atau berdagang. Dalam usia yang masih muda, Beliau tidak saja dagang di dalam negeri, tapi juga sampai ke manca negara. Bisa disimak, saat ini yang melakukan perdagangan hingga manca negara adalah orang-orang Jepang, Korea, China dan bangsa-bangsa Eropa. Karena, memiliki etos yang sama dengan Nabi Saw, mereka akhirnya juga dapat mencapai sukses. 2. Ketika usia 25 tahun, Nabi Saw menikah dengan Khadijah. Mahar (maskawinnya) adalah 20 ekor unta bagus yang senilai dengan Rp. 400 juta. Itu baru maharnya saja. Kesimpulannya, Nabi Muhammad Saw di masa mudanya merupakan orang yang kaya-raya berkat keahlian entrepreneurshipnya. 3. Sebagai seorang yang kaya-raya, Nabi Muhammad Saw adalah orang yang jujur, dermawan dan rajin bekerja, berani, percaya diri, pandai mensyukuri pemberian-pemberian Allah Swt. 4. Nabi Muhammad Saw bekerja sangat keras dalam menyebarkan agama Islam. Jiwa ‘entrepreneurship’ demikian kental merasuk di dalam diri Nabi Saw, sehingga Beliau berhasil dalam menjalankan bisnis disamping prestasi-prestasi luar biasa lainnya yang tak tertandingi. Namun pada intinya, ada beberapa catatan yang berkaitan dengan semua kemampuan dan keahlian (workmanship) Beliau. Seperti : 1. Nabi Saw berpesan, "Bekerja keraslah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan bekerja keraslah kamu untuk akhiratmu seolah olah kamu akan mati besok hari." (HR. Baihaqi). 2. Semua penghasilan Nabi Saw berasal dari bisnis dan bekerja keras. "Sesungguhnya pedagang-pedagang yang jujur dan benar akan berada di bawah naungan Arsy Allah pada hari kiamat." (HR. Dailami). 3. Sebuah firman Allah Swt memperingatkan para umat muslim yang melakukan shalat beribadah kepada Allah: " Apabila sudah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi ini, dan carilah karunia (rezeki) Allah sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa mengingat Allah agar kamu beruntung. (QS 62:10) Artinya, seorang muslim harus bertebaran dan bekerja atau berkarya sebanyak-banyaknya sehingga ia akan bermanfaat untuk kesejahteraan manusia dan makhluk Allah lainnya. Namun, dalam bekerja ia tidak lupa mengingat Allah selalu karena itu semua adalah milik Allah."…Kalau kamu lalai kepada-Ku, tunggulah azab Ku yang pedih." (QS 62:10)
Minggu, 20 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar