Rabu, 24 September 2008

Antara Keajaiban Thibbun Nabawi dan EFT

Saudaraku, tahukah kalian bahwa penyakit secara pengertian Holistic ada tiga macam, penyakit hati, fikiran dan penyakit jasmani? Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh kalangan medis di pertengahan abad ke-18. Apabila saudara menyimak bagaimana EFT untuk penyembuhan, saya berpendapat secara sederhana bahwa EFT merupakan langkah2 doa (ketika melakukan set up) yang disertai suatu pendekatan dengan tapping (teknik penyederhanaan akupuntur) sehingga saya sangat menganjurkan pendekatan ini merupakan bagian dari konsep pengobatan secara holistic. Sedangkan apabila dihubungkan dengan Thibbun Nabawi, doa dalam langkah EFT lah yang menjadikan saudara kita atau kita sendiri yang sedang sakit dapat sembuh dalam waktu cepat. Alhamdulillah hal ini sudah saya buktikan melalui beberapa pasien serta peserta training dengan berbagai keluhan. Yang sangat menarik banyak juga pasien yang menyangka ada apanya dengan EFT, dengan kata lain apa ada Jin nya. Subhanallah, tolong kita kaji lagi Ilmu-ilmu kekinian agar kita akan lebih terbuka dan kita niatkan untuk menolong sesama, dengan positioningnya EFT yaitu DAPAT MENYEMBUHKAN TANPA OBAT DAN ALAT, tentunya atas izin Allah SWT. Sesungguhnya iman kepada Allah dan para Rasul, yaitu aqidah yang tertanam dalam hati, merupakan solusi pengobatan yang terpenting bagi hati dan fikiran, yakni bagi penyakit jiwa dan bila kita kaji penyakit fisik secara umum disebabkan oleh permasalahan hati dan fikiran, disinilah peranan doa dan pendekatan diri kita kepada Allah SWT sangat ditentukan. Sedangkan untuk penyakit jasmani, kita bisa menengok metode pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat. 1. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’: 1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI. 2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat. 3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya. 4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan. 5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah. 6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air. Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan. 2. Madu atau ‘Asl “Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69) Beberapa hasil penelitian tentang madu: a. Bakteri tidak mampu melawan madu Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti) b. Madu kaya kandungan antioksidan Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress) c. Madu dan kesehatan mulut Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain. d. Madu dan kulit kepala Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala. e. Madu dan pengobatan kencing manis Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter. f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan. g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan. Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya. 3. Minyak Zaitun “Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Fungsi minyak zaitun: 1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat. 2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah. 3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi. 4. Mengurangi serangan kanker. 5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%. 6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%. 7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon. 8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma) 9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung. 10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI. 11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja. Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya. Maraji: 1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul Fattah 2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah *** Sumber: www.muslimah.or.id

Read More.....

Selasa, 23 September 2008

Doa dan Penyembuhan

Doa dan Penyembuhan Para ahli kedokteran dan peneliti keagamaan, kini sedang berusaha keras membuktikan, bahwa berdoa memiliki dampak besar bagi penyembuhan. Sejak tahun 1995 para pakar terkemuka dari Universitas Harvard, setiap musim dingin secara rutin mengadakan konferensi bertema "Spritualitas dan Penyembuhan". Sejauh ini sudah terdapat 1.200 laporan penelitian mengenai kepercayaan kepada Tuhan dan kesehatan. Kesimpulan sementara yang ditarik, berdoa secara teratur ternyata meningkatkan mutu kesehatan dan mempercepat penyembuhan. Mereka yang secara teratur berdoa dan sembahyang, lebih jarang terserang penyakit kanker, serangan jantung dan tekanan darah tinggi. Tentu saja tesis ini harus dibuktikan lebih jauh lagi. Sebab selain peneliti yang pro ada juga yang kontra pendapat tsb. Namun penelitian jangka panjang di California menunjukan, mereka yang taat beribadah hidup rata-rata tujuh tahun lebih panjang. Prof. Harold Koenig pendiri pusat pengkajian religiositas dan kesehatan di Universitas Duke di North Carolina AS, mengatakan sebetulnya fenomena itu dapat diterangkan secara ilmiah. Barangsiapa menerima penuh Tuhan sebagai pengendali nasibnya, akan merasa lebih tenang dan tidak dikejar stress. Juga di kelompok gereja atau rumah ibadah lainnya merasa diterima dan terikat secara sosial. Dengan perasaan semacam itu, pemeluk agama yang taat akan menjauhkan diri dari alkohol, narkotika, menghindarkan praktek seksual yang menyimpang serta tindak kejahatan yang merusak kesehatan. Perilaku ini saja, mampu meningkatkan kualitas kesehatan yang bersangkutan. Jadi tidak ada keajaiban dalam fenomena ini, kata prof. Koenig. Sejumlah Universitas terkemuka di Amerika Serikat, kini berlomba-lomba melakukan penelitian mengenai keampuhan berdoa ini. Memang sejauh ini hampir seluruh penelitian dilaporkan menunjukan hasil positif. Penelitian selanjutnya menunjukan, bukan hanya mereka yang taat beragama, akan tetapi juga mereka yang didoakan, mendapat berkah dari doa. Pada tahun 1988 dokter Randolph Byrd melakukan penelitian di San Fransisco, dengan melibatkan 393 responden pasien penyakit jantung. Byrd membagi dua kelompok percobaan secara acak. Kemudian kepada perhimpunan Kristen setempat, Byrd meminta agar salah satu kelompok pasiennya didoakan. Sementara kelompok lainnya bertindak sebagai pembanding. Tim peneliti, tidak tahu kelompok mana yang didoakan. Ternyata menurut Byrd, kelompok pasien yang didoakan, lebih sedikit terkena serangan jantung dan lebih sedikit membutuhkan anti-biotika. Tentu saja hasil penelitian ini menggegerkan kalangan kedokteran. Banyak yang mempertanyakan keabsahan ilmiah penelitian dokter Byrd tsb. Sebelas tahun kemudian, tim ahli kedokteran dipimpin Dr. William Harris melakukan penelitian lanjutan sesuai pola penelitian Byrd di rumah sakit Saint Lukes di Kansas. Hasilnya ternyata juga serupa. Paralel dengan itu, para peneliti lainnya melaporkan, bahwa terapi berdoa ternyata juga meringankan penderitaan pasien Rematik, serta menghindarkan terus menurunnya kondisi kesehatan penderita AIDS. Menanggapi hasil penelitian tsb, tentu saja ada ahli ilmu pengetahuan yang kontra. Profesor Richard Sloan pakar psikiatri dari Universitas Columbia mengatakan, hasil penelitian mengenai keampuhan doa kurang meyakinkan. Kritik utama Sloan adalah, penilaian dampak penelitian, ditetapkan secara subyektif. Padahal kenyataanya, baik dalam penelitian Byrd di San Fransisco maupun penelitian lanjutan di Kansas, tidak ada kelompok pasien yang didoakan, pulang dan sembuh lebih cepat dari pasien di kelompok pembanding. Juga dari kelompok keagamaan, muncul pendapat yang menentang penelitian ilmiah mengenai keampuhan doa. Banyak pastor yang skeptis, dan menyebutkan penelitian tsb ibaratnya menempatkan Tuhan sebagai obyek ujicoba. Juga para ahli yang melakukan penelitian ilmiah, jarang yang bersedia melaporkan hasil penelitiannya secara resmi. Sedikit sekali terdapat laporan tertulis menyangkut tema dampak doa bagi penyembuhan. Dr.Harris sendiri, yang memimpin penelitian lanjutan dari Byrd dengan jujur mengatakan, tidak mengetahui mekanisme apa yang bekerja dalam fenomena ini. Tentu saja pernyataan Byrd ini menjadi senjata bagi kelompok pengritik. Dipertanyakan, apakah dapat dilakukan ujicoba yang dapat dipercaya, untuk persoalan yang tidak dimengerti? Jelas tidak bisa. Prof. Koenig yang menjadi ketua pusat pengkajian religiositas dan kesehatan juga mengakui, sulit meneliti fenomena gaib semacam itu. Penelitian dampak doa menjadi tidak masuk akal, karena metode ilmiah dikembangkan untuk menjelaskan fenomena natural. Juga tantangan di bidang penelitian doa amat kompleks. Misalnya dipertanyakan, berapa dosis doa yang tepat? Apakah cukup dua menit sehari, atau harus minimal 15 menit? Apakah doa harus diucapkan keras-keras atau dengan cara bergumam saja? Apakah hanya Tuhan agama Kristen yang memiliki kemampuan menyembuhkan, sementara Tuhan agama lain tidak? Koenig juga mengakui mujizat Tuhan tidak dapat diteliti. Namun ia juga menganjurkan agar kita berpandangan positif. Jika doa dapat meringankan penderitaan, mengapa kita tidak berdoa saja? Jika pasien memandang doa itu penting, maka dokter juga harus memandangnya penting.sumber: DW-WORLD.DE

Read More.....

10 Resep Sukses Bangsa Jepang

Dikutip dari Kumpulan Tulisan Romi Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu (Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus diakui saat ini Jepang bersama China dan Korea Selatan sudah menjelma menjadi macan Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan 10 tahun tinggal di Jepang untuk menempuh studi saya. Dalam artikel sebelumnya saya mencoba memotret Jepang dari satu sisi. Kali ini, saya mencoba merumuskan 10 resep yang membuat bangsa Jepang bisa sukses seperti sekarang. Tentu rumusan ini di beberapa sisi agak subyektif, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis dan bergaul dengan orang Jepang di sekitar perfecture Saitama, Tokyo, Chiba, Yokohama. Intinya kita mencoba belajar sisi Jepang yang baik yang bisa diambil untuk membangun republik ini. Kalau ditanya apakah semua sisi bangsa Jepang selalu baik, tentu jawabannya tidak. Banyak juga budaya negatif yang tidak harus kita contoh 1. KERJA KERAS Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai. 2. MALU Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. 3. HIDUP HEMAT Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya. 4. LOYALITAS Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun. 5. INOVASI Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu. 6. PANTANG MENYERAH Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini 7. BUDAYA BACA Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris). 8. KERJASAMA KELOMPOK Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”. 9. MANDIRI Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya. 10. JAGA TRADISI Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena ”hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa saya rangkumkan. Bangsa Indonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswa Indonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasiswa Jepang. Orang Indonesia juga memenangkan berbagai award berlevel internasional. Saya yakin ada faktor “non-teknis” yang membuat Indonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama mencari solusi untuk berbagai permasalahan republik ini. Dan terakhir kita harus tetap mau belajar dan menerima kebaikan dari siapapun juga. Salam Sukses Sehat dan Sejahtera Eddy Iskandar

Read More.....

Selasa, 09 September 2008

Buku Saku EFT

Rekan Alumni, Telah terbit buku saku EFT buat pemula dengan harga Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah) sebanyak 58 halaman (cetak berwarna), dikeluarkan Holistic Institute. Penyusun Dr. Eddy Iskandar. Salam Sukses Sehat dan Sejahtera Holistic Institute

Read More.....

EFT di Indonesia - Rencana Asosiasi Praktisi EFT

Ragam pengembangan EFT di Indonesia sangat luar biasa. Luar biasa dalam arti kata "inovasi" yang dibuat rekana-rekan EFTer. Saya pribadi selaku praktisi EFT ingin walau sudah sedemikian banyak "inovasi" dengan nama beragam, untuk bersama membuat Asosiasi Praktisi EFT Indonesia (APEI). Melalui Blog ini saya mengajak para alumni segera untuk menyelesaikan level 2 agar dapat bergabung pada asosiasi ini. Karena dengan menyelesaikan level 2 anda certified sebagai EFT Practitioner dan menjadi anggota APEI yang akan dibentuk. Usulan saya asosiasi ini akan dibentuk akhir December 2008 dan akan dideklarasikan awal tahun 2009 insyaAllah. Holistic Institute di Indonesia http://www.sukseskoe.com/

Read More.....

Kamis, 04 September 2008

Photo Kenangan Angkatan IX di Hotel Sofyan, Jakarta

Alumni Angkatan 9 sedang berfose dengan titik tapping favorit masing-masing Angkatan ini angkatan yang paling banyak pertanyaannya, sehingga memecahkan rekor bertanya, disamping sangat antusias mengikuti workshop yang kali ini dengan topik Smart Parents for Smart Kids, diadakan di Hotel Sofyan, Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2008. Salam Tapping Holistic Institute

Read More.....

Rabu, 03 September 2008

Rencana EFT Level 2

Holistic Institute akan mengadakan EFT level 2 selama 2 hari tanggal 1 dan 2 November di Hotel Marcopolo, Jakarta. Pls contact Bimo telp 021 8493 5264 Salam Tapping, Holistic Institute

Read More.....

Selasa, 02 September 2008

Photo Kenangan Angkatan ke 2, Hotel Sofyan, Jakarta

Salam Hangat buat EFT Workshop angkatan ke 2, saya coba upload gambar ketika kita sedikit berpose setelah melakukan workhop.
Kenapa saya upload, karena tanpa Bapak Ibu sadari pada angkatan tersebut ada peserta terkecil pelatihan EFT sepanjang sejarah, yaitu sdr Iqbal Iskandar (kelas 2 SD, umur 7 tahun lebih - waktu itu). Coba anda perbesar dan posisi Iqbal berdiri disebelah saya. Tunggu photo dan kejutan berikut dari Holistic Institute. Salam, Eddy Iskandar http://www.sukseskoe.com/

Read More.....

SELAMAT PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN

Alhamdulillah, kita masih diberi karunia nikmat yang luar biasa, karunia ini diantara karunia2 lain yang telah Allah SWT berikan, yaitu bertemu dengan bulan yang ditunggu2, apa lagi kalau bukan Bulan Ramadhan, Para blogger serta alumni training EFT yang sudah 9 angkatan, saya dan tim Holistic Institute (CPM Consulting) mengucapkan selamat berpuasa semoga segala amal perbuatan kita di terima Allah SWT, amin. Salam khusus angkatan ke 9 yang kemarin (30 Agustus 2008) selesai s/d waktu maghrib, karena sangat antusiasnya. Saya tunggu untuk ikut pada level 2, untuk menjadi practitioner. Salam, Eddy Iskandar http://www.sukseskoe.com/

Read More.....